Cinta yang aku rasain sekarang pasti juga sedang dirasain sama semua orang diseluruh penjuru Indonesia,dari sabang sampai merauke,dari pulau we samapai pulau rote di selatan indonesia.Sama seperti rasa kangen yang juga aku rasain saat ini.Rasa itu sungguh tak tertahankan dan memaksa untuk segera diluapkan.Semua pasti mersakan rasa cinta dan rindu kepada ibunya,emaknya,bundanya,maminya,mamanya,uminya,enyaknya,mak’enya,atau sebutan lainnya,yang penting kita pasti setiap saat merindukan belaian dnr kasih sayang ikhlasnya,belaian penuh cinta dan harapan kepadda kita agar kelak kita menjadi orang yang juga penuh cinta dan mampu membuatnya tersenyum untuk sekedar melihat kita berhasil mencapai sesuatu,yang sebenarnya itu semua tidak memberikan apa2 kepadanya,tapi dia tetap bahagia untuk anaknya.Sungguh rasa rindu dan cinta yang meluap-luap ini hanya bisa aku lampiaskan dengan menelponnya dan menulis catatan sederhana ini.
Rasanya sudah beberapa minggu terakhir ini aku jarang berbicara dengannya,baik lewat telepon atau sms.Aku terlalu sibuk dengan tugas2 kuliah yang menumpuk,serta kegiatan organisasi yang semakin hari semakin menjadi-jadi repotnya serta deadlinenya.Dan tanpa sadar ada yang membuat hati ini terus meronta tentang kehilangan sesuatu yang tidak aku sadari.Ya,aku lupa bahwa aku diam dengannya.Mungkin saja dia mengerti disana tentang kegiatan aku disini,tapi aku sungguh keterlaluan,dia juga dulu repot bekerja dan mengurus segala sesuatu di sekolah,tapi dia tetap ingat untuk sekedar membagi cintanya kepadaku,dan cinta yang dia berikan itu yang menyebabkan aku tetap hidup,bisa mengerjakan semua tugas kuliah yang menumpuk itu,semua kerjaan di organisasi yang merepotkan itu.
Hingga di suatu maghrib,saat aku melewati sebuah rumah menuju sebuah kedai untuk membeli kebutuhan harian,aku mendengar suara seorang ibu yang sedang mengajari anaknya mengaji,dan anaknya yang memang sering salah dalam mengucapkan huruf2 hijaiyah itu ditegur oleh ibunya untuk mengucapkan denan benar.Dan saat itu juga aku kembali mengingat cinta-cinta yang dia berikan saat mengajri aku mengaji,saat itulah aku sadar bahwa telah melupakan lagi cinta dari seseorang.aku berhenti sejenak untuk mendengar mereka mengaji,sekedar ikut merasakan cinta-cinta yang dia berikan kepada anaknya,dan aku mengingat kembali cinta dari dia untukku.aku masih ingat dulu,saat aku diajari mengaji olehnya,aku tidak henti-hentinya salah mengucapkan huruf,tapi dia tetap setia memberikan cintanya agar aku lancar membaca Al-Qur’an.Tidak terbayangkan rrasa rindu aku saat itu.akuu rindu saat-saat dia mengajariku,mengingatkanku,membentakku,marah kepadaku,yang itu semua dia lakukan karena besarnya cintanya kepadaku.Tapi waktu itu aku tak sadar dengan cinta tersiratnya itu.Saat itu aku hanya membalas itu semua dengan rasa benci kepadanya dan rasa dongkol kaena perkataannya kepadaku.Sunggguh,waktu itu aku belum berfikir.
Tak lama sesudah kejadian maghrib itu,Aku di pagi minggu pergi ke tempat atok karena diajak oleh makcik(adik dari ibuku) untuk sarapan kue lopis.Saat itu aku bangun kesiangan,dan makcik seperti orang yang lebih tua lainnya,memarahi walupun sekenanya saja kepadaku.Aku kembali teringat cintanya yanng dia berikan setiap aku bangun kesiangan,cinta yang selalu menggajarkan kepadaku untuk bangun di pagi hari.Aku kembali teringat hari-hari minggu sebelum aku berangkat ke pekanbaru,dia yang tiap pagi membangunkanku untuk menemaninya jalan pagi.aku masih teringat dia yang selalu taat olahraga untuk tetap menjaga kesehatannya,karena memang kesehatan itu amat penting.Cinta itulah yang juga dia ajarkkan kepadaku.Aku sampai di rumah atok dan melihat atok dan makcik sedang memotong sesuatu di atas koran,dan sesuatu itu adalah jamur karet yyang sangat disukai atok.Saat itu lah makcik mengatakan,”Dulu,emaknyya ijep yang suka nyariin ini di kebun getah”.Ya memang benar,sampai di tanjungpinangpun,dia masih suka mencari jamur-jamur untuk diberikan kepada anaknya.Dia ingin anak-anaknya juga merasakan rasa nikmat yang dia rasakan waktu memakan jamur-jamur itu semasa kecilnyya.Cinta ini yang juga selalu dia berikan kepadaku.Dia selau tak pernah kehilangan ide untuk untuk menyajikan sesuatu yang terbaik kepada anaknya.Dia CHEF TERHEBAT,chef yang didalam tiap masakannya ada cinta tulus dan ikhlas agar yang memakannya tumbuh menjadi orang yang berguna dan berbakti.Rasa yang tidak akan akuu temukan di masakan chef manapun.Tak akan ada rasa itu di makanan-makanan rrestoran termewah sekalipun.Dan mujngkin cinta itulah yang membuat aku tidak pernah bosan dengan masakannya.Dan memang tiap aku pulang saat liburan dan sampai di rumah,pasti aku menemuinya di dapur sedang meracik cintanya untuk diberikan kepadaku.Sungguh diriku ini penuh dengan cinta darinya,driku ini terisi oleh cinta darinya,dan cinta darinya yang membuat saat ini aku tetap hidup,cinta dari Tuhan yang diberikan kepadaku melalui perantara seorang ibu,dia itu ibuku.
0 komentar:
Posting Komentar