Sorry,,kalau judulnya kepanjangan,tapi i have nothing to say to make some simple title than that
Oke,lanjutan tulisan tentang stand up comedy yang saat ini lagi pesat bertumbuh dan berkembang salah satunya di Pekanbaru ( @StandUpIndoPKU )
Kali ini saya mau cerita tentang salah satu media yang sangat membantu seorang comic mendapatkan nama,tapi juga ,membuat seorang comic kehilangan materinya.
Kalau saya nanya darimana pada tau Stand Up comedy?Jawaban yang keluar bisa bermacam2 dan banyak banget sumbernya.
Tapi kalau pertanyaannya diganti,darimana kalian biasanya nonton atau melihat comic kesukaan kalian melakukan sebuah stand up comedy?
Hampir semuanya menjawab Youtube,,
Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono juga pertama kali terlihat oleh masyarakat luas ngelakuin stand up comedy melalui Youtube, itu yang membuat sekarang Stand Up Comedy menjadi booming dan dikenal masyarakat luas.
Jadi jelas youtube udah jadi media pendukung Stand Up Comedy di Indonesia,dalam kasus ini Youtube yang udah menaikkan dan mempopulerkan Stand Up Comedy dan juga beberapa comic2 lain yang sudah professional.
Selanjutnya ceritanya saya ganti,
Belum lama ini, @StandUpIndoPKU baru aja ngadain acara Stand Up Nite 3 "Menculik Radit dan Boris" (acaranya sukses,penontonya rame's,panitianya lemess) .Radit yang dimaksud disini sudah jelas adalah Raditya Dika yang menjadi head liner.
Head liner seperti harapan bisa ngebuat sebuah perhelatan Stand Up Nite diakhiri dengan berkesan,dengan sebuah tawa akhir yang pecah dan membahana.
Tapi ternyata,panitia dan (mungkin) beberapa penonton kecewa karena Raditya Dika tidak seperti yang diharapkan.
Kenapa??Saya jawab dibawah...mari lanjut membaca
Panitia mengatakan (mungkin juga beberapa penonton) kalau pada saat Radit nampil,lebih seperti nonton Radit di Youtube tapi dengan versi Live.
Semua materi yang dibawakan Radit sudah hambar,sehingga tawanya pun hambar.Lebih karena sudah terpatri di kepala dia lucu makanya kita ketawa daripada ketawa yang disebabkan oleh materinya.
Kenapa begitu??Oke,ini analisis saya sebagai comic karbitan yang belajar dari melihat situasi dan keadaan.
Raditya Dika yang kita kenal adalah seorang penulis dan juga sekarang kita kenal sebagai seorang Stand Up Comedia panutan di Indonesia dengan hampir 2 juta followers di twitter ( @radityadika ).Jadi,jelas namanya famous people itu selalu dicari-cari.Dan juga jelas,karena jawaban tentang darimana melihat atau menyaksikanstand up pada umumnya menjawab Youtube,Raditya Dika termasuk didalam automatic searching di youtube.
Coba aja ketik rad di kolom search maka akan otomotis muncul raditya dika ke bawahnya.
Nah,untuk seorang stand up comedian terkenal seperti Raditya Dika seharusnya menyadari hal ini,dan lebih peka dengan keadaan yang memang harus selalu dipantau olehnya.
Materi yang terekam dan terupload ke Youtube ( kenapa saya bilang ter?karena sudah pasti bukan keinginan si comic untuk mengupload) bisa berarti materi tersebut sudah tidak layak pakai dan harus diganti.Karena apa?jelas semua orang yang menyukai radit atau comic terkenal manapun itu akan selalu dicari oleh penggemarnya tentang something new pada idolanya.
Sehingga materi kita selalu fresh dan bisa muasin penggemar.
Jadi bagi seorang comic,Youtube bisa berarti banyak hal.
Media pembelajaran,penyebaran,perkenalan,pengkarbitan,bahkan media yang akan mengingatkan comic kapan harus menggati materinya.
Jadi,,
Inilah youtube dan tergantung bagaimana kita melihatnya.
0 komentar:
Posting Komentar